Minggu, 15 Februari 2015

Sifat Fisik Dan Sifat Kimia dari HaloAksana, Alkohol, Eter, Aldehida, Keton, Asam karboksilat, dan Ester

1. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Dari :
A. Halo Alkana
Sifat Fisik
-          Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkana asalnya. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didihnya.
-          Pada suhu kamar haloalkana rantai pendek berwujud gas, sedang haloalkana rantai panjang berwujud cair sampai padat.
-          Sukar larut dalam air
Sifat Kimia
-          Dapat disubstitusi dengan suatu basa kuat.
-          Dapat mengalami reaksi eliminasi membetuk alkena.
-          Jika direaksikan dengan logam Na menghasilkan alkana dengan perpanjangan  rantai atom karbon dua kali semula (Sintesis Wurtz).
            B. Alkohol
            Sifat fisik
-          Alcohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4) berupa cairan tidak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
-          Kelarutan alcohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonya makin panjang.
-          Makin tinggi berat molokul alcohol, maka tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
-          Alcohol yang mengandung atom  karbon lebih dari 12 berupa  zat padat yang tidak bewarna.
-          Alcohol suku rendah tidak memepuanyai rasa, akan tetepi memeberikan kesan panas dalam mulut.
Sifat Kimia
-          Oksidasi alcohol primer, dengan menggunakan natrium bikromat dan asam silfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air.
-          Oksidasi alcohol skunder, dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu keton dan air.
-          Oksidasi alcohol tersier,oleh oksigen  akn menghasilkan campuran asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan air.
-          Reaksi dengan natrium, alcohol bereksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida.
-          Reaksi dengan asam halida, menghasilkan alkil halida dan air.
-          Esterifikasi , alcohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk sampingan berupa air.
-          Dehidrasi alcohol, dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkenan dan air.
C. Eter
Sifat Fisik
-          Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
-          Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
-          Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.
-          Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.

            Sifat kimia

-          Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.
-          Reaksi dengan asam sulfat
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.
-          Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.
-          Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
-          Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
D. Aldehida
            Sifat fisik
-          Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak.
-          Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.
-          Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
-          Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.
-          Aldehida suku tinggi tidak larut air.

Sifat Kimia
-          Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.
-          Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari senyawa tembaga(I) oksida.
-          Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.
E. Ketaon
            Sifat  Fisik
-          Titik didih keton relatif lebih tinggi daripada senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif yang hampir sama. Misal titik didih propana adalah -44,5 °C sedangkan titik didih 2-propanon adalah 56,2 °C.
-          Larut dalam air. Homolog yang lebih tinggi kurang larut dalam air.
-          Banyak keton yang memiliki bau harum.
Sifat Kimia
-           Bila keton direduksi akan menghasilkan alkohol sekunder.
-           Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Inilah yang membedakan keton dengan aldehid.
F. Asam Karboksilat
            Sifat Fisik
-          Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
-          Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding.
-          Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
-          Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.

Sifat Kimia
-          Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
-          Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.
-          Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.
-          Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
-          Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.
-          Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
-          Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.

            G. Ester
Sifat Fisik
-          Molekul ester bersifat polar.
-          Titik didih ester terletak antara keton dan eter dengan massa molekul relatif yang hampir sama.
-          Ester dengan massa molekul relatif rendah larut dalam air.
-          Ester dengan sepuluh karbon atau kurang berupa cairan yang mudah menguap dan baunya enak seperti buah-buahan.
Sifat Kimia
-           Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alcohol
-          Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alcohol
-          Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga menghasilkan ester yang berbeda.
-          Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard memebentuk suatu keton.

-          Reduksi ester dengan katalis tembaga (II) oksida dan tembaga (II) kromat akan menghasilkan alcohol primer.

2 komentar:

CONTOH PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN ETIKA BISNIS

CONTOH PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN ETIKA BISNIS 1. PT. PENDAWA POLYSINDO PERKASA             PT. Pendawa Polysindo Perkasa merupakan ...